Sabtu, 19 Februari 2011

Jangan Ngaku Muslim Kalau Tidak Sukses!

Mari menuju sholat…

Mari menuju kemenangan… 

Pada saat adzan diserukan, umat Islam bergegas menuju tempat adzan dikumandangkan. Wajah-wajah letih mereka menjadi segar kembali ketika air wudhu membasahi wajah mereka. Kulit-kulit yang kerap digunakan untuk bekerja, seperti tangan dan kaki, dibersihkan dan disegarkan oleh air wudhu. Mereka juga mendinginkan otak mereka dengan air wudhu. Mereka yang berpakaian lusuh dan kotor, segera menggantinya dengan pakaian yang bersih. Minyak wangi yang mereka oleskan pada pakaian, mengharumkan pakaian mereka. Mereka masuk ke masjid dan bergabung dengan saudara-saudara mereka.


Sebelum iqamat dikumandangkan, semuanya berdiri dan merapikan barisan. Sang Imam yang akan memimpin sholat berjamaah, mengawasi barisan jemaahnya. Jika barisannya belum rapih, maka imam merapikannya. Setelah yakin barisannya telah rapi, maka imam pun memerintahkan bilal untuk mengumandangkan iqamat. Mereka pun sholat berjamaah. Mereka sama-sama berdiri, sama-sama ruku, sama-sama sujud, sama-sama duduk. Mereka adalah tim yang kompak. Merekalah orang-orang yang ingin sukses di dunia dan di akhirat. Mereka mengakhiri sholat dengan salam dan menengok ke kanan dan ke kiri. Setelah sholat, mereka berdzikir bersama dan berdo’a bersama.

Pembaca yang terhormat…

Orang Islam adalah orang yang cinta kesuksesan. Mereka hidup untuk melaksanakan program-program yang akan membawa mereka pada kesuksesan dunia-akhirat dan menghindari segala hal yang bisa menggagalkan impian mereka. Berdizikir sebanyak-banyaknya, bisa kita artikan sebagai perintah agar kita selalu ingat pada cita-cita dan kesuksesan kita. Jika Anda ingin menjadi DJ Internasional, apa yang Anda bicarakan, Apa yang Anda Pelajari, apa yang Anda pikirkan, hanya tentang DJing.

Meninggalkan apa yang tidak bermanfaat bagi seorang muslim, bisa kita artikan sebagai perintah meninggalkan apa yang tidak bermanfaat bagi pencapaian cita-cita. Jika Anda ingin sukses menjadi dokter, yang paling bermanfaat bagi Anda saat ini adalah membaca buku-buku kedokteran. Ada pun terlalu banyak membaca komik persilatan, sebaiknya segera Anda tinggalkan karena tidak ada manfaatnya bagi Anda saat ini. Ketika Anda kian menjauh dari upaya mengejar kesuksesan seperti malas belajar, malas ke kampus, malas latihan untuk mengasah skills DJing, maka bertaubatlah. Kembalilah ke jalan menuju kesuksesan Anda. Bila perlu, taubat Anda lakukan 70 kali dalam satu hari.

Ketika ada seruan (adzan) menuju kesuksesan, seperti acara-acara motivasi, bergegaslah datang. Namun sebelum masuk, pastikan dulu otak Anda dalam keadaan segar (sehat). Pikiran yang tidak fresh atau jika otak kita berpenyakit, akan sulit termotivasi dan kita mendengarkan ceramah motivasi sambil terkantuk-kantuk. Berobatlah kepada ahlinya dan setelah Anda sehat, segera bergabung dengan saudara-saudara Anda. Ikutlah berjuang, jadilah anggota teamwork yang baik. Susah senang dan sehebat apa pun ujian, tetap bersama. Ketika Anda telah sukses, jangan lupa untuk menengok ke kanan dan ke kiri. Jika ada yang kelaparan, berilah makan. Jika ada yang sakit, ajaklah berobat. Jika ada yang menganggur, berilah mereka pekerjaan atau ajak mereka ke acara-acara yang akan membangkitkan motivasi sukses.\

Muhammad Sebagai Role Model
Untuk sukses, kita butuh role model. Nabi Muhammad adalah role model kita. Beliau sukses di berbagai bidang bermodalkan dengkul. Beliau yatim piatu, miskin, dan tidak bisa baca tulis tapi bisa sukses. Nabi Muhammad adalah seorang Pengemix dan Remixer program kesuksesan yang dibawa oleh Nabi-nabi sebelumnya.

Mungkin banyak orang Islam yang malu mengungkapkan kepada dunia bahwa nabi Muhammad itu miskin dan tidak bisa baca tulis. Bagi saya, justru itulah yang saya banggakan dari Nabi Muhammad yang harus saya ungkapkan kepada semua orang. Kebanyakan orang-orang sukses adalah orang yang berlatar belakang miskin dan tidak mengenyam pendidikan formal dalam waktu yang lama.

Jika orang-orang miskin dan berpendidikan rendah saja bisa sukses di berbagai bidang, maka orang-orang kaya dan lulusan universitas, harus lebih sukses dari mereka. Tentunya jika nabi Muhammad sukses di berbagai bidang karena beliau kaya dan berpendidikan tinggi, kita pasti akan beralasan “wajar saja nabi Muhammad sukses di berbagai bidang, beliau orang kaya dan berpendidikan tinggi”. Dengan demikian, tak ada artinya slogan bahwa Islam adalah untuk kemudahan.

Untung saja nabi Muhammad miskin dan tidak bisa baca tulis sehingga kita bisa mengikuti jejak nabi sambil memotivasi orang-orang miskin dan berpendidikan rendah agar berjuang menggapai kesuksesan karena dari merekalah hampir semua orang sukses berasal. Nabi tidak bisa baca tulis tapi bisa sukses karena beliau mengajarkan kepada kita bahwa untuk sukses, yang paling utama adalah ESQ/ EQ bukan IQ. Bahwa yang paling utama adalah EQ (kecerdasan emosi), bisa kita ketahui penjelasannya dalam buku karya Daniel Goleman Phd. yang berjudul Kecerdasan Emosi. Sementara yang lebih komprehensif (ESQ), bisa Anda ketahui penjelasan detailnya dengan mengikuti training ESQ.

Yang paling diutamakan oleh Nabi adalah masalah menjaga iman (keyakinan) dan bahwa keyakinan itu turun naik. Kadang keyakinan sukses kita kuat, kadang lemah, bahkan kadang keyakinan kita hilang. Bahaya besar jika kita kehilangan iman.

Muhammad Sang Motivator
Beliau adalah motivator ulung. Ketika para sahabatnya disiksa dengan sangat biadab agar meninggalkan cita-citanya, beliau memotivasi para sahabat agar terus menggapai sukses.

Nabi Muhammad memotivasi para sahabat dengan mengingatkan mereka pada surga (kebahagiaan ketika mimpi kita tercapai) dan bahwa penderitaan dalam perjuangan hanya sebentar. Nabi Muhammad bukan orang yang hanya pandai memotivasi orang lain agar melaksanakan program-program kesuksesan. Beliau adalah orang yang paling depan mengamalkan program-program kesuksesan. Beliau selalu berdzikir dan bertaubat 70 kali dalam sehari. Allah menurunkan ayat-ayat Al-quran sedikit demi sedikit, mungkin salah satu tujuannya adalah agar kita sedikit membaca konsep program kesuksesan dan memperbanyak action.

Ketika perang, Nabi Muhammad berada di barisan depan. Banyak pelajaran yang kita dapatkan dari sejarah perang mereka. Motivasi seperti apa yang bisa membuat 300 orang berani melawan ribuan musuh? Motivasi seperti apa yang bisa membuat orang berani mati untuk sebuah cita-cita? Motivasi seperti apa yang bisa membuat setiap para sahabat akan meratapi diri jika tidak ikut serta dalam perjuangan orang-orang yang ingin sukses?

Ketika orang-orang Islam berusaha menutupi sejarah perang di masa Rasululloh, justru saya bangga karena saya melihatnya dari sudut pandang motivasi. Bahkan inilah yang membuat saya tertarik dengan strategi perang Sun Tzu. Perang berdarah yang diajarkan dalam sejarah perang Rasululloh adalah untuk wilayah atau Negara yang mengalami penderitaan penjajahan yang dilakukan oleh orang-orang biadab dan ini telah dilakukan oleh umat Islam di masa lalu. Kita telah merdeka dan perang kita sekarang adalah perang melawan keterpurukan.

Saat ini umat Islam butuh motivasi jihad (berjuang) melawan keterpurukan. Melawan keterpurukan saja kita mau tidak mau, bagaimana kalau kita perang melawan penjajah yang biadab? Jika kita makin terpuruk, kita akan dijajah!

Bagaimana kita bisa bicara bahwa kita hanya mengejar kesuksesan akhirat sedangkan di dunia yang kecil saja kita tidak sukses? Kita sholat, dzikir, namun kita marah kepada Allah karena kita miskin sehingga hilanglah semua pahala. kita mengkafirkan umat agama lain yang sukses dan kaya raya padahal kitalah yang kafir karena kita tidak mengamalkan program-program kesuksesan yang diajarkan dalam al-Qur’an dan Sunnah.
Nabi Muhammad mengajarkan kemiskinan? Bukan! Yang diajarkan oleh Nabi Muhammad bukan kemiskinan melainkan bagaimana orang miskin bisa sukses!

Jangan ngaku muslim jika Anda tidak sukses! Mengapa? Karena Islam mengajarkan tentang menumbuhkan, menjaga dan meningkatkan keimanan. Islam mengajarkan jihad (berjuang) menggapai kesuksesan. Islam mengajarkan ESQ, Islam mengajarkan pengembangan dan pengendalian diri, Islam mengajarkan entrepreneurship, Islam mengajarkan Leadership, Islam mengajarkan public speaking, Islam mengajarkan teamwork, Islam mengajarkan management waktu, Islam memerintahkan untuk action, Islam mengajarkan kesuksesan di dunia dan di akhirat. Bahkan batas celana di atas mata kaki adalah agar kita leluasa bergerak!
Islam adalah untuk segenap manusia, Islam adalah untuk seluruh alam, Islam adalah untuk orang-orang yang cinta kesuksesan! KTP, jilbab dan jubah bukan berarti kita orang Islam. Orang Islam adalah orang yang bergegas datang ketika adzan (seruan) menuju kemenangan atau kesuksesan dikumandangkan. Siapa pun dia, dari mana pun dia.

Mari kita menuju kemenangan

Mari kita menuju kesuksesan

Salam Sukses dunia-akhirat!



(Muhammad Yusuf)

0 komentar:

Posting Komentar