
Ketika Barat  mengalami masa yang disebut sebagai "Masa Kegelapan" pada abad ke-7  sampai abad ke-17, di dunia Islam justeru sedang mengalami perkembangan  dan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan. Seiring perjalanan waktu ketika  dunia Islam mengalami kemunduran, banyak hasil penemuan dan ilmu  pengetahuan yang dikembangkan oleh para ilmuwan Muslim diklaim sebagai  hasil penemuan ilmuwan Barat hingga sekarang.
Seorang cendikiawan dan ilmuwan Muslim, Profesor Salim Al-Hassani tidak bisa tinggal diam melihat hal itu. Ia ingin meluruskan fakta sejarah dan mengklaim kembali hasil temuan dan ilmu pengetahuan yang dikembangkan para ilmuwan Muslim yang selama ini hilang dan diakui sebagai hasil penemuan ilmuwan Barat. Dan kepedulian Salim diwujudkannya dalam buku "1001 Inventions: Muslim Heritage in Our World".
Selama hampir  20 tahun ia menelusuri dan mengumpulkan warisan peninggalan para ilmuwan  Muslim di bidang ilmu pengetahuan, seni dan teknologi yang kemudian  dibukukannya dalam buku tersebut. "Proyek 1001 penemuan adalah proyek  sejarah ilmu pengetahuan dan fokusnya pada periode ribuan tahun yang  lalu, mulai dari abad ke-7 dan seterusnya yang kurang diapresiasi oleh  banyak orang di dunia sekarang ini," kata Profesor Salim.
Kerja kerasnya  selama puluhan tahun bukan hanya membuahkan karya yang bermanfaat bagi  generasi muda Islam tapi juga membuahkan penghargaan dari British  Science Association.
Profesor Salim  mengatakan, ilmu pengetahuan memainkan peranan penting untuk menciptakan  saling kesepahaman dan penghormatan Barat terhadap dunia Islam.  Terlebih sejak peristiwa serangan 11 September 2001 dimana Islam dan  Muslim menjadi target hujatan dan dipandang sebagai peradaban yang  primitif.
"Dengan  menunjukkan warisan ilmu pengetahuan dan budaya dari kelompok masyarakat  yang berbeda-beda, kita bisa menghormati berbagai budaya di dunia, bisa  membantu meluruskan pandangan yang menyimpang soal superiotas budaya  dan membantu masyarakat dunia untuk menghargai dan menghormati  keyakinan, gaya hidup serta sejarah dari umat manusia lainnya," tutur  Profesor Salim.
Ia berharap,  upayanya mengingatkan kembali kemajuan ilmu pengetahuan yang pernah  dicapai para ilmuwan Muslim, bisa mengurangi pemikiran ekstrimis di  kalangan Muslim, mempertajam sikap sosial dan mendorong generasi muda  Muslim untuk berkarir di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Profesor Salim  mengatakan, buku "1001 Inventions" secara keseluruhan mengedepankan  kontribusi ilmu pengetahuan beragam latar belakang budaya, terutama dari  kalangan Muslim, dalam menciptakan kehidupan modern seperti sekarang  ini.
"Apa yang  dicapai dunia Islam dibangun atas dasar pengetahuan yang mereka dapatkan  dari berbagai peradaban, seperti peradaban Yunani, Babilonia, Assiria,  China dan India," ungkap Profesor Salim.
Ia menambahkan,  masih ada lima juta manuskrip lagi yang masih menunggu diteliti untuk  mengungkap sejarah-sejarah yang hilang, misalnya tentang peran para  ilmuwan muslimah dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan  budaya. Dari jumlah itu, kata Profesor Salim, baru 50.000 manuskrip yang  sudah dipelajari.
Sebagai tindak  lanjut buku "1001 Inventions", akan digelar pameran "1001 Penemuan" di  Museum Ilmu Pengetahuan, London awal tahun 2010 mendatang. Sekitar 3.000  kopi buku ini sudah dibagikan gratis ke sekolah-sekolah di Inggris dan  90.000 kopi buku ini akan didistribusikan ke sekolah-sekolah di AS dalam  setahun mendatang.
Sumber: 
www. eramuslim. com
www. eramuslim. com
 
 


0 komentar:
Posting Komentar